Rabu, 24 November 2010

MATRIKULASI NOVEMBER 2010



































































Data Tanggal : 25 November 2010









No NAMA Asal Sekolah Indikator Produk Tagihan Jumlah / skor Prosentase
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Drs. Dwi Cahyanto SDN MOJOJEJER 1 4 4   3 4 1   1 5.91 74%
2 Karunia Firmansyah,S.Pd SDN MOJOJEJER 1 4 4   3 4 3   1 6.61 83%
3 Sunyono SDN MOJOJEJER 2 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
4 Wintanu,S.Pd SDN MOJOJEJER 2 4 4   2 4 1   3 6.26 78%
5 Suminah,S.Pd SDN SELOREJO 4 4   3 4 2   2 6.61 83%
6 Djoko Prihatin,S.Pd SDN SELOREJO 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
7 Istiqomah,S.Pd SDN GEDANGAN 1 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
8 Sutrisno SDN GEDANGAN 1 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
9 Slamet Abadi,S.Pd SDN MENGANTO 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
10 Zainul Sabikis,S.Pd SDN MENGANTO 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
11 Kusmiati SDN CATAKGAYAM 1 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
12 Chusnul Machsum,S.Pd SDN CATAKGAYAM 1 4 4   3 4 3   3 7.30 91%
13 Ratna Wulan S R, S.Pd SDN SIDOKERTO 1 4 4   2 4 1   2 5.91 74%
14 Sulikah, S.Pd SDN SIDOKERTO 1 4 4   1 4 3   2 6.26 78%
15 Nik'anah, S.Pd SDN SIDOKERTO 2 4 4   1 4 1   1 5.22 65%
16 Wiwin Danuwati,S.Pd SDN SIDOKERTO 2 4 4   1 4 2   1 5.57 70%
17 Mahmud SDN SUKOMULYO 4 4   1 4 2   1 5.57 70%
18 Siti Latifah SDN SUKOMULYO 4 4   1 4 1   1 5.22 65%
19 Drs. M. Khozin SDN CATAKGAYAM 2 4 4   1 4 1   1 5.22 65%
20 Nur Lailatul Q SDN CATAKGAYAM 2 4 4   1 4 1   1 5.22 65%
JUMLAH 20 20 0 15 20 14 0 14 128 80.0
PROSENTASE 100% 100% 0% 73% 100% 72% 0% 68%    
Rata - Rata 1.00 1.00 0.00 0.73 1.00 0.72 0 0.68    














Ketua 




Mojowarno



Gugus III Mojowarno



Sekretaris











































SUNYONO,S.Pd




DJOKO PRIHATIN,S.Pd

NIP. 19590117 198112 1 001



NIP.19670520 198511 1 001













Indikator










1 Pengembangan Kurikulum dan silabus









2 Rencana Program Pembelajaran









3 CPD









4 Kajian Kritis









5 Kisi-kisi









6 Portofolio Guru dan Siswa








7 On Service untuk Kualitas Guru









8 Penelitian Tindakan Kelas (tahap case study)







Sabtu, 13 November 2010

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
JUDUL
Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal.

LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian –penelitian terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini.

PERMASALAHAN
Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar – benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.

CARA PEMECAHAN MASALAH
Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Disamping itu, juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran dan/atau berbagai program sekolah lainnya.Juga harus dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.

TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.Syukur apabila juga dapat dikuantifikasikan.
Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan – keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru. Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu. Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.

KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman peneliti pelakju PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku – pelaku PTK lain disamping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi logic dan teoretik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Aras kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan.

RENCANA PENELITIAN
Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian
Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan,tingkat kemampuan dan lain sebagainya. Aspek substantive permasalahan seperti Matematika kelas II SMPLB atau bahasa inggris kelas III SMLB, juga dikemukakan pada bagian ini.
Variabel yang diselidiki
Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
Rencana Tindakan
Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti :
Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat – alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain – lin yang terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternative – alternative solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Format kemitraan antara guru dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada bagian ini.
Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
Data dan cara pengumpilannya
Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.
Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, Para guru juga harus aktif sebagai pengumoul data, bukan semata – mata sebagai sumber data.
Akhirnya semu teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.
Indikator kinerja
Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (njumlah jenis dan atau tingkat kegawatan)miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
Tim peneliti dan tugasnya
Pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama – nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.
RENCANA ANGGARAN
Komponen – komponen pembiayaan
Rencana anggaran meliputi kebutuhan dukungan financial untuk tahap persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan.
Secara lebih rinci, pembiayaan yang termasuk dalam setiap bidang adalah sebagai berikut :
Persiapan
Kegiatan persiapan antara lain meliputi pertemuan anggota tim peneliti untuk menetapkan jadwal penelitian dan pembagian kerja, menyusun instrument penelitian, menetapkan format pengumpulan data, menetapkan teknik analisis data, dan sebagainya.
Kegiatan operasional di lapangan
Dalam kegiatan operasional dapat tercakup antara lain pelancaran tes diagnostic dan analisis hasilnya, gladi resik implementasi tindakan, perbaikan, pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi pelaksanaan tindakan perbaikan, pertemuan refleksi, perencanaan tindakan ulang, dan sebagainya.
Penyusunan Laporan Hasil PTK
Pembiayaan yang termasuk dalam bagian ini adalah penyusunan konsep laporan, review konsep laporan, penyusunan konsep laporan akhir. Seminar local hasil penelitian, seminar nasional hasil penelitian, dan sebagainya. Juga termasuk dalam pembiayaan adalah penggandaan dan pengiriman laporan hasil PTK, serta pembuatan artikel hasil PTK dalm bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
Cara Merinci Kegiatan dan Pembiayaan
Biaya penelitian harus dirinci berdasarkan kegiatan operasional yang dijabarkan dari metodologi yang dikemukakan. Agar dapat dihitung biayanya, kegiatan operasional itu harus jelas namanya, tempatnya, lamanya, jumlah pesertanya. Sarana yang diperlukan dan output yang diharapkan.
Beberapa patokan pembiayaan satuan kegiatan penelitian
Honorarium
Ketua Peneliti
Anggota tim peneliti
Tenaga Administrasi
Besarnya honorarium tergantung pada sumber pandanaan
Bahan dan Peralatan penelitian
Bahan habis pakai
Alat habis
Sewa alat
Perjalanan
Biaya perjalanan sesuai dengan ketentuan
Transportasi local sesuai harga setempat
Lumpsum termasuk konsumsi sesuai dengan ketentuan
Monitoring dari PGSM minimal untuk satu orang, satu kali, selama dua hari
Konsultasi ketua tim peneliti ke PGSM selama dua hari
Laporan Penelitian
Penggandaan
Penyusuinan artikel berbahasa Indonesia dan inggris
Pengiriman
Seminar
Seminar lokal, konsumsi sesuai harga setempat, biaya penyelenggaraan sesuai dengan harga setempat
Seminar nasionala minimal untuk dua orang (satu dosen LPTK dan satu guru pelaku PTK)
Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad pengarang . hendaknya pustaka benar – benar relevan dan sungguh – sungguh dipergunakan dalam penelitian.

LAMPIRAN DAN LAIN – LAIN
Bagian lampiran dapat berisi curriculum vitae ketua dan para anggota tim inti. Curriculum vitae tersebut memuat identitas ketua anggota tim peneliti, riwayat pendidikan, pelatihan di bidang penelitian yang telah pernah diikuti, baik sebagai penatar/pelatih maupun sebagai peserta, dan pengalaman dalam penelitian termasuk di PTK.(http://massofa.wordpress.com/)
Kata Kunci Untuk Artikel Ini:

Sabtu, 06 November 2010

Proposal PTK

MATERI I:
STUDI KASUS (CASE STUDY), IDENTIFIKASI MASALAH, RUMUSAN MASALAH

A. Contoh Case Study
Mendengar Berita
Oleh Siswati

Pada tanggal 4 Maret 2008,  saya mengajar pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) di kelas VI.  Selain di kelas VI, saya juga mengajar PKn di kelas V. Di kelas VI, saya dipercayakan sebagai wali kelas. Siswa kelas VI berjumlah 38 orang dengan rincian: 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Sebagai wali kelas, yang tentunya dalam banyak hal saya memiliki kedekatan dengan mereka, saya berkesimpulan bahwa dalam konteks pembelajaran di kelas, hampir semua siswa kelas VI ini cenderung pendiam. Ketika dihadapkan pada kondisi menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan, mereka cenderung menunjukkan sikap enggan dan malu.
     Pada jam I, tanggal itu saya mengajar mata pelajaran IPS dengan Standar Kompetensi “Memahami perkembangan wilayah Indonesia, Kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara, serta benua-benua”, Kompetensi Dasar 1.3 Mengidentifikasi benua-benua, serta Indikatornya Mengidentifikasi kenampakan alam dan buatan yang ada di Benua Afrika. Sedangkan tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat mengidentifikasi dan mendeskripsikan kenampakan alam dan buatan terkenal di Benua Afrika. Dalam pembelajaran tersebut, saya menerapkan metode pembelajaran kerja kelompok.
Kegiatan awal yang saya lakukan adalah menanyakan kepada anak tentang, Benua Afrika “Pernahkah kamu mendengar atau membaca Benua Afrika? Beberapa siswa menjawab, “Pernah, Bu!”, belum pernah Bu?, Penduduknya yang negro-negro itukah Bu. “Nah, Anak-anak! Kita sekarang akan belajar tentang Benua Afrika, terutama tentang kemampakan alam dan buatan yang ada di Benua Afrika?”
 Selanjutnya, saya membagikan lembar soal kepada setiap kelompok untuk dijawab secara kelompok. (semua siswa di kelas itu sudah dibagi menjadi lima kelompok. Pembagian kelompok ini dilakukan pada awal tahun pelajaran dan bersifat permanen. Artinya, kelompok-kelompok ini bersifat tetap selama duduk di kelas VI).
Setelah itu, saya memberikan penjelasan kepada anak-anak tentang kenampakan alam dan buatan Benua Afrika secara umum. Hal ini saya lakukan karena semua anak sudah memiliki buku paket dan mereka dapat mempelajari sendiri untuk menjawab lembar soal yang saya bagikan. Secara umum saya menjelaskan materi pelajaran tentang diskripsi kenampakan alam dan buatan, yaitu:
1.    Sungai Nil,
2.    Gurun Pasir Sahara,
3.    Terusan Suez,
4.    Bendungan Aswan, dan
5.    Piramida.
Setelah memberikan penjelasan, saya memperhatikan wajah anak-anak. Dalam pandangan saya, anak-anak sepertinya sudah memahami penjelasan saya. Namun, saya tidak terlalu yakin karena masih terlihat beberapa anak berpura-pura mengambil pulpen untuk segera menulis. Selanjutnya, saya meminta anak-anak bekerja dalam kelompok masing-masing mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam lembar soal tersebut.
Saya memperhatikan anak-anak bekerja dalam kelompok. Teramati oleh saya beberapa orang anak seperti kurang bergairah dan kurang bersemangat dalam proses pembelajaran. Mereka tampak tidak bereaksi serius terhadap lembar soal yang saya bagikan yang menjadi tugas mereka dalam kerja kelompok. Mereka lebih banyak diam dan tidak mempedulikan lembar soal itu. Namun, ada juga beberapa orang anak yang tampak serius mencermati dan mencari jawaban di buku paketnya.
Sebelumnya, pada pertemuan sebelumnya, pelajaran kemampakan benua Asia dan Australia berita sudah saya ajarkan. Akan tetapi, model pembelajaran yang saya terapkan waktu itu berbeda dengan model pembelajaran yang saya terapkan sekarang. Waktu itu, saya hanya menjelaskan dan meminta anak-anak menjawab soal-soal yang ada pada buku paket. Jawaban ditulis pada buku latihan masing-masing. Saya menyadari bahwa model pembelajaran yang demikian tidak bernuansa PAKEM. Jadi, dalam pembelajaran kali ini saya mencoba melakukan perubahan. Saya melaksanakan pembelajaran dengan membentuk kelompok. Siswa bekerja menyelesaikan tugas dalam bentuk kerja kelompok. Harapan saya, dengan kerja kelompok suasana kelas menjadi tampak lebih hidup. Anak-anak menjadi lebih bersemangat. Akan tetapi, usaha saya itu tidak membuahkan hasil yang maksimal. Suasana kelas tampak kaku dan jauh dari yang saya harapkan. Semua yang saya lakukan tidak mengubah suasana kelas yang kaku itu menjadi hidup. Timbul pertanyaan dalam batin saya, ”Apakah anak-anak bosan?”
Lebih lanjut, saya meminta setiap kelompok mempresentasikan/ membaca-kan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Setiap kelompok yang selesai membacakan hasil kerja kelompoknya, saya berikan tepuk tangan. Saya memperhatikan bahwa hanya beberapa orang anak yang mengikuti saya bertepuk tangan. Sebagian yang lain sepertinya bertepuk tangan pun terlihat enggan.
 Pada saat kelompok 3 membacakan hasil kerja kelompoknya, siswa yang oleh kelompoknya ditunjuk sebagai pembaca, secara kebetulan salah dalam membaca jawaban. Akibatnya, dia ditertawakan oleh kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi ribut.  Saya menenangkan anak-anak agar kembali fokus pada pelajaran dan tidak boleh menertawakan teman yang salah. Saya mengatakan, “Jangan tertawa kalau teman salah membaca ya? Dia pasti tidak sengaja.”
Setelah presentasi oleh wakil kelompok, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi klasikal. Dengan penjelasan secara umum dan disertai tanya jawab saya bahas kembali pelajaran kenampakan alam dan buatan Benua Afrika. Setelah beberapa saat, saya merasa senang dan puas. Saya merasa senang dan puas karena melihat wajah anak-anak yang menunjukkan wajah yang telah menguasai materi pelajaran hari itu. Selanjutnya, anak anak saya beri PR untuk menjawab soal-soal yang ada di LKS dan mempelajari lagi materi pelajaran tentang kenampakan alam dan buatan Benua Afrika yang telah saya terangkan dan didiskusikan hari ini, karena minggu depan ulangan.
Minggu berikutnya tepatnya hari Senin, saya membagikan soal-soal ulangan IPS tentang kenampakan alam dan buatan Benua Afrika. Alangkah terkejut dan kecewanya saya melihat hasil ulangan yang telah saya koreksi, yaitu rata-rata kelas 52. Padahal standar ketuntasannya 65. Ada ganjalan di hati saya, “Mengapa hasil ulangan anak-anak jelek?, padahal saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk merancang kegiatan belajar-mengajar dengan cara berkelompok agar anak bergairah dalam mengikuti pelajaran dan diharapkan mendapatkan hasil ulangan yang baik.”


B. Identifikasi Masalah:
1. _______________________________________________________________________
2. _______________________________________________________________________
3. _______________________________________________________________________
4. _______________________________________________________________________
5. _______________________________________________________________________
6. _______________________________________________________________________
7. _______________________________________________________________________
8. dan seterusnya



C. Masalah yang dipilih (Rumusan Masalah):
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________


MATERI II:
RENCANA/LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN (KBM)
1. _______________________________________________________________________
2. _______________________________________________________________________
3. _______________________________________________________________________
4. _______________________________________________________________________
5. _______________________________________________________________________
6. _______________________________________________________________________
7. _______________________________________________________________________
8. _______________________________________________________________________
9. _______________________________________________________________________


CONTOH RENCANA TINDAKAN (KBM)

         1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
             beranggotakan lima anak. Selanjutnya, kelompok ini disebut kelompok awal/asal.
         2. Guru memberikan materi pelajaran (lima materi pelajaran berupa kliping) kepada
             setiap anggota masing-masing kelompok yang berjumlah lima siswa. Mereka
             membaca, mempelajari, dan bertanggung jawab untuk menguasai materi-
             materi tersebut, yaitu:
                        Siswa ke-1, mempelajari materi Sungai Nil
                        Siswa ke-2, mempelajari materi Gurun Pasir Sahara
                        Siswa ke-3, mempelajari materi Terusan Suez
                        Siswa ke-4, mempelajari materi Bendungan Aswan
                        Siswa ke-5, mempelajari materi Piramida
         3. Selanjutnya, setiap anggota dari masing-masing kelompok yang mempelajari
             materi yang sama bertemu untuk membicarakan atau mendiskusikan hal-hal
             yang ada di materi. Selanjutnya, kelompok ini disebut kelompok materi/ahli. Mereka
            juga mendiskusikan hal-hal  yang akan diajarkan ke teman-teman di kelompok
            asal. 
         4. Guru membimbing kelompok-kelompok ahli pada saat mereka melakukan tugas.
         5. Setelah beberapa waktu, mereka kembali dari kelompok ahli ke kelompok asal
             untuk menjadi pengajar secara bergantian bagi temannya di kelompok asal.
         6. Selama siswa mengajar teman kelompok asal secara bergantian, guru
             memperhatikan dan membimbing.
         7. Setiap wakil kelompok asal mempresentasikan hasil saling mengajar, yaitu
             menjelaskan kenampakan alam ataupun kenampakan buatan yang ada di Benua
            Afrika di depan kelas.
         8. Kelompok lain menanggapi atau memberi saran/masukan.
         9. Guru memberi pos tes tentang materi kenampakan alam dan kenampakan
            buatan di Benua Afrika secara individu dengan cara mengerjakan lembar
            penilaian yang berisi butir-butir soal yang relevan.


MATERI III:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LENGKAP


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : _______________________                               
Kelas/Semester                : ____/_______
Alokasi Waktu   : _______________________

I.    Standar Kompetensi
II.  Kompetensi Dasar    
III. Indikator                      

IV. Tujuan Pembelajaran

V.  Materi Pembelajaran

VI. Metode Pembelajaran

VII. Langkah-langkah Pembelajaran (KBM)

VIII. Sumber dan Media Pembelajaran

IX.  Penilaian


 

MATERI IV:
LEMBAR PENGAMATAN TINDAKAN (KBM)

Langkah-langkah tindakan (KBM)
Reaksi siwa
Hal-hal lain yang muncul
Kesimpulan (analisis)
Saran (Rekomendasi)
1
2
3
4
5
1. ...................... .........................
.........................
.........................
.........................

Pengamat 1:
..................
..................
..................

Pengamat 2:
..................
..................
..................

Pengamat....:
..................
..................
..................
Pengamat 1:
..................
..................
..................

Pengamat 2:
..................
..................
..................

Pengamat....:
..................
..................
..................
Pengamat 1:
..................
..................
..................

Pengamat 2:
..................
..................
..................

Pengamat....:
..................
..................
..................
Pengamat 1:
..................
..................
..................

Pengamat 2:
..................
..................
..................

Pengamat....:
..................
..................
..................
2. .............




3. ............




4. ............




5. ............




6. ............




7. ............




8. ............




Dst ...........







MATERI V:
ACUAN TEORI (KAJIAN PUSTAKA)

Komponen (Variabel)
Penelitian
Uraian Pendapat Ahli
Sumber
(Daftar rujukan)
Materi yang akan ditingkatkan hasil belajarnya. (Variabel Y)



Metode/strategi pembelajaran.            (Variabel X)


Hasil-hasil penelitian yang relevan






SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PTK

Sistematika Penulisan Proposal PTK

Aternatif 1
      Judul PTK
A.    Latar Belakang
B.    Identifikasi Masalah
C.   Pembatasan dan Perumusan Masalah
D.   Pemecahan Masalah
E.    Hipotesis Tindakan
F.    Tujuan Penelitian
G.   Manfaat Penelitian
H.   Definisi Operasional (Batasan Konsep)  
I.      Acuan Teori (kajian pustaka)
J.    Metode Penelitian
            3.1 Rancangan Penelitian
            3.2 Latar dan Subjek Penelitian
            3.3 Teknik Pengumpulan Data
            3.4 Instrumen Penelitian
            3.5 Teknik Analisis Data
      Daftar Pustaka
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Anggaran Penelitian (bila diperlukan)


Alternatif 2
Judul PTK
A.    Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
4. Pemecahan Masalah
5. Hipotesis Tindakan
6. Tujuan Penelitian
7. Manfaat Penelitian
8. Definisi Operasional (Batasan Konsep)  
B.    Bab II Acuan Teori (kajian pustaka)
C.   Bab III Metode Penelitian
1.    Rancangan Penelitian
2.    Latar dan Subjek Penelitian
3.   Teknik Pengumpulan Data
4.   Instrumen Penelitian
5.   Teknik Analisis Data
      Daftar Pustaka
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Anggaran Penelitian (bila diperlukan)




Sistematika Penulisan Laporan PTK :

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
D. Pemecahan Masalah
E. Hipotesis Tindakan
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
H. Definisi Operasional (Batasan Konsep)

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kajian Hasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN
A.    Rancangan Penelitian
B.    Latar dan Subjek Penelitian
C.   Teknik Pengumpulan Data
D.   Instrumen Penelitian
E.    Teknik Analisis Data
F.    Perencanaan Tindakan
G. Pelaksanaan Tindakan
Siklus 1
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Siklus 2
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN